Arsenal FC

Enzo Fernandez, Anak dan Penerus Kehebatan Zinedine Zidane

Di antara para pemain junior Real Madrid, nama Enzo Fernandez banyak menarik perhatian begitu melihatnya mendapatkan bola.
Begitu bola sudah sampai padanya, pemain berusia 15 tahun itu menunjukkan keistimewaannya. Kontrol dada, penempatan dan drive-nya menuai decak kagum. Belum lagi dengan dribble 360 derajatnya yang dikenal sebutan 'Marseille turn', di mana dia mengayunkan kakinya kembali, memutar tubuhnya sebelum akhirnya mengelabuhi lawannya dengan 1 gerakan cepat.
Semuanya makin dikilapkan dengan nama besar dari ayahnya, yang tidak lain adalah salah satu legenda terbesar dalam dunia sepak bola, Zinedine Zidane.

Semua menunggu apakah Enzo bisa menjadi penerus kehebatan ayahnya yang berhasil memberikan gelar Eropa kesembilan bagi Real dan juga header-nya di final Piala Dunia 1998.
Eksploitasi dari Enzo telah memunculkan berbagai situs tidak resmi tentang dirinya. Di situs itu menampilkan salah satu cuplikan aksinya yang paling terkenal di sebuah turnamen tim junior lawan Barcelona tiga tahun lalu, yang telah menarik hampir lima juta kunjungan di YouTube.
Bagaimana mungkin pemain berusia 12 tahun bisa melakukan kontrol sesempurna itu? Bagaimana pemain yang masih semuda itu bisa mencetak gol langsung dari tendangan bebas? Disebut-sebut di seluruh Spanyol sebagai El Heredero (ahli waris), Enzo rupanya lahir untuk meneruskan bakat sempurna sang ayah.
Namun di tengah keistimewaannya ini, timbul juga kontroversi, terutama berkaitan dengan loyalitasnya. Hal ini terkait dengan statusnya yang lahir dari pasangan orang tua yang berasal dari 2 negara berbeda. Ayahnya Zidane berasal dari Prancis dan ibunya, Veronique berasal dari Spanyol. Meskipun lahir di Bordeaux, Enzo telah menghabiskan sembilan tahun terakhir di Madrid. Enzo pun jadi berpeluang untuk memperkuat timnas Prancis atau Spanyol.
Perdebatan mulai timbul ketika pelatih tim Spanyol U-16, Santi Denia, yang telah beberapa kali melihat penampilannya bersama Real, bermaksud mengundang Zidane junior itu ke sesi latihan timnya.
Bahkan Zidane sendiri tidak bisa memberi saran putranya ini harus ikut Spanyol atau Prancis, karena dia mengalami hal yang serupa saat harus menentukan akan memperkuat Prancis atau Aljazair.
Hukum untuk hal ini sudah jelas. Pada bab VII Pasal 18 dari undang-undang FIFA mengatakan pemain dengan kewarganegaraan ganda dapat beralih asosiasi kapan saja asalkan dia belum melakukan caps internasional pertamanya.
Francois Blaquart, pelatih Prancis U-17, mengakui dengan jujur kalau ada sensitivitas tersendiri jika membicarakan pemain dengan nama Zidane di belakangnya.
"Yang paling penting dia ingin bermain untuk Prancis. Ini adalah peristiwa yang terlalu banyak menarik perhatian media. Jika nama keluarganya adalah Dupont, mungkin kami tidak akan dimintai komentar sama sekali."
Dan karena kontroversi itu, Zidane tidak ingin menambah tekanan pada anaknya.
"Saya tidak ingin membicarakannya," katanya didesak untuk menjawab. "Dia menikmati sepak bola di Madrid dan itulah yang terpenting."
Di bawah lindungan Florentino Perez, presiden Real dan teman dekat Zidane, Enzo dipastikan bisa mendapat sedikit perlindungan dari perhatian media untuk memastikan dia bisa bermain dengan tenang.
Apalagi tidak ada hanya ada nama Enzo seorang. Theo, adiknya, masih berumur 12 tahun masuk dalam tim anak-anak Real 'B', sebagai seorang penjaga gawang.
Hanya masalah waktulah yang akan menunjukkan bagaimana perkembangan dari para penerus generasi Zidane ini. Tapi yang pasti semua publik sudah terus menunggu tanda-tanda apakah Enzo dan Theo bisa menjelma menjadi legenda sehebat Zidane.
Beberapa pemain lain yang merupakan ayah dan anak:
- Brian dan Nigel Clough: Keduanya bermain untuk Inggris. Brian sukses menjadi legenda sebagai manajer. Nigel sekarang melatih Derby County.
- Johan dan Jordi Cruyff: Johan adalah salah satu pemain terbesar sepanjang masa. Meski Jordi tidak sehebat ayahnya, tapi dia pernah bermain untuk Barcelona dan Manchester United.
- Cesare dan Paolo Maldini: Cesare bermain di dua edisi Piala Dunia dan memenangkan 1 Piala Dunia kala dia menjadi manajer. Sedangkan Paolo adalah kapten timnas Italia dan juga legenda dari AC Milan.
- Frank dan Frank Lampard: Keduanya adalah pemain timnas Inggris, meskipun Frank Senior hanya dipanggil dua kali.
- Harry dan Jamie Redknapp: Harry adalah manajer top Inggris saat ini, sedangkan karir Jamie di Inggris harus terhenti karena cedera.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut